Wednesday, September 19, 2007

Pada Sebuah Kebun

Syahdan pada suatu kebun pak tani terdapat keluarga tikus, seekor ayam hitam , kambing, dan sapi yang hidup rukun bersama . Suatu hari ketika tikus akan kembali ke rumahnya (sarang) ,ia melihat pak tani sedang memasang perangkap tikus tepat dihalaman rumah tikus. Si tikus gemetar dan terbayang di matanya bagaimana bila ia dan keluarganya masuk perangkap, pasti akan mati .
Si tikus berlari dengan sekuat tenaga mencari anak dan istrinya. Dalam perjalanan ia bertemu dengan ayam yang sedang berkokok. " Mas ayam tolong saya, pak tani memasang perangkap di halaman rumah. Saya takut anak dan istri saya terluka dan mati" Kata tikus. Ayam diam saja mendengar pengaduan tikus sambil terus mengais-ngais tanah mencari makanan.

Tikus melanjutkan larinya sampai ia bertemu dengan pak kambing yang sedang menggosok-gosokan tanduknya . "Pak kambing tolong saya , di halaman rumah saya ada perangkap tikus. Saya takut anak dan istri saya masuk perangkap itu. Pak kambing kan lebih besar pasti bisa menggeserkan perangkap itu" pinta tikus. Pak kambing tidak menjawab, ia hanya mengangguk-anggukan keplnya sambil menikmati rumput hijau. Merasa tidak dilayani, tikus pergi dengan lunglai.
Dalam keputusasaannya ia teringat pada pak sapi, seekor mahluk terbesar di kebun itu. Ia berlari sekuat tenaga menuju tempat pa sapi yang sedang memamah biak. "Pak sapi, di depan rumah saya ada perngkap tikus yang siap membunuh saya dan keluarga. Tolong saya untuk menyingkirkan perangkap itu, saya yakin dengan kekuatan yang dimiliki bapak pasti perangkap itu bisa digeserka". Seperti makhluk yang lainnya, pak sapi diam tidak menjawab permintaan tikus bahkan ia tidak melirik sedikitpun. Sambil melangkah pergi meninggalkan pak sapi tikus berujar dalam hatinya "Kemana lagi saya harus minta tolong ?" .
Dengan putus asa tikus pulang ke rumahnya. Ia berharap kelurganya tidak terperangkap dalam jebakan pak tani. Menjelang tiba rumahnya, tiba-tiba tikus mendengan bunyi KRAK dari depan rumah. Terlihat pak tani memegang kakinya yang berlumuran darah terkena perangkap yang ia pasang sendiri.
*******
Akibat terkena jebakan tikus, kaki pak tani bengkak karena infeksi. Ia berobat kepada seorang dukun sakti dan disarankan untuk memotong ayam hitam sebagai sarat penyembuhannya. Ayam hitam pun disembelih. Setelah syarat penyembuhan dipenuhi, ternyata penyakit pak tani tidak membaik.
Untuk kedua kalinya pak tani pergi berobat. Sekarang ia pergi ke orang pintar, dan oleh orang pintar disyaratkan harus bersedekah dengan memberi makan anak yatim. Sepulang dari orang pintar keluarg pak tani langsung memasak nasi dan untuk lauknya mereka sepakat untuk menyembelih kambing yang ada di kebun. Kambingpun disembelih.
Ternyata kesembuhan kaki pak tani tidak kunjung tiba sampai akhirnya pak tani meninggal karena infeksi. Berduyun-duyun tetangga melayat pak tani, dan malamnya diadakan acara pengajian dengan hidangan alakadarnya.
Pada malam itu keluarga dan para sesepuh kampung sepakat untuk mengadakan tahlilan sampai hari ke empat puluh. Karena yang hadir diperkirakan akan banyak, maka sebagai hidangannya keluarga pak tani sepakat untuk meyembelih seekor sapi yang ada di kebun. Sapipun disembelih.
*************

Pada saat sapi disembelih, tikus menyaksikan dengan sedih. Ia berfikir seandainya para sahabatnya itu mau menolong mungkin mereka masih hidup sampai sekarang.

No comments: