Thursday, September 10, 2009

TUGAS FISIKA UNTUK KELAS XII IPA



Sebagai bahan belajar pada libur Iedul fitri seluruh siswa diwajibkan mengerjakan tugas sebagai berikut :

A. Membuat Mind Maping untuk materi Optika Fisis
( Buku Marthen Kanginan ; BAB 3 Hal 91-117)

B. Kerjakan Soal-soal di bawah ini :

  1. Bagaimana proses terjadinya difraksi cahaya pada celah sempit? Jelaskan
  2. Apa yang dimaksud dengan interferensi cahaya? Jelaskan
  3. Percobaan Young menggunakan satu sumber cahaya dan dua lubang. Mengapa harus menggunakan satu sumber cahaya? Jelaskan
  4. Jika kita melihat langit di siang hari, langit akan tampak berwarna biru. Jelaskan penyebab langit berwarna biru !
  5. Apakah langit di bulan yang dilihat oleh astronot juga berwarna biru seperti di bumi? Jelaskan
  6. Mengapa gelembung sabun pada air dapat menghasilkan warna-warni ketika dikenai cahaya matahari?
  7. Peristiwa apa yang menyebabkan timbulnya pelangi? Jelaskan

Catatan :
  1. Tugas ini sebagai salah satu persyaratan untukmengikuti UTS
  2. Tugas dikumpulkan pada hari Kamis , tanggal 1 Oktober 2009.
  3. Tugas bagian B dikerjakan di kertas folio bergaris dengan tulisan tangan.

Monday, September 07, 2009

Pelatihan PTK

Tanggal 3 September 2009 kemarin menjadi hari yang cukup melelahkan namun bermanfa'at. Pada hari tersebut dilaksanakan pelatihan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di SMAN 1 Depok. Sebagai penyelenggara, MGMP Fisika kota Depok coba melibatkan seluruh guru fisika SMA di Kota depok bahkan melibatkan juga teman-teman perwakilan guru MIPA. Disamping kegiatan pelatihan PTK, masih ada beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan setelah iedul fitri nanti diantaranya; pendalaman KTSP 2009, pelatihan pembuatan bahan pembelajaran berbasiskan IT , penyusunan bank soal siap UN, dan banyak lagi program atau mungkin obesesi yang ingin dicapai. Semuanya itu tak lain bertujuan untuk lebih meningkatkan kompetensi guru fisika khususnya sehingga dalam melayani peserta didik dapat lebih optimal.
Saya berharap bahwa kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan merupakan salah satu bentuk ibadah kita atau mungkin jihad kita dalam memajukan pendidikan.
Wallahu 'alam bi sawaf.

Thursday, July 30, 2009

Kisah Gadis Buta

Ada seorang gadis buta yang membenci dirinya sendiri karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya. Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi kekasihnya hanya jika dia bisa melihat dunia.

Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepadanya sehingga dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasihnya. Kekasihnya bertanya, “Sekarang kamu bisa melihat dunia. Apakah kamu mau menikah denganku?” Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya ternyata buta. Dia menolak untuk menikah dengannya.

Kekasihnya pergi dengan air mata mengalir, dan kemudian menulis sepucuk surat singkat kepada gadis itu, “Sayangku, tolong jaga baik-baik mata saya.”

Thursday, November 22, 2007

Renungan Menjelang Hari Guru

Kita perlu menyadari bahwa tujuan pendidikan adalah memanusiakan manusia muda. Pendidikan hendaknya menghasilkan pribadi-pribadi yang lebih manusiawi, berguna dan berpengaruh di masyarakatnya, yang bertanggungjawab atas hidup sendiri dan orang lain, yang berwatak luhur dan berkeahlian.
SEBAGAI GURU , APA YANG SUDAH KITA LAKUKAN ?

Temuan yang Mengubah Peradaban

Dapat dikatakan bahwa fisika memegang peran penting dalam kehidupan manusia modern. Perkembangan tiga industri penting saat ini: teknologi informasi, energi, bahkan juga bioteknologi didukung oleh kemajuan bidang fisika.

Salah satu fisikawan yang punya andil mengubah peradaban manusia selama 300 tahun terakhir adalah Isaac Newton (1642-1727). Hukum-hukum Newton melandasi pembuatan berbagai alat bantu sederhana sampai yang canggih. Tahun 1765 James Watt menemukan mesin uap. Temuan yang mengawali revolusi industri ini membuka peluang aplikasi prinsip-prinsip mekanik Newton secara spektakuler.

Pada tahun 1864 James Maxwell mencetuskan persamaan gelombang elektromagnetik. Empat buah persamaan Maxwell yang kompak itu memadukan seluruh fenomena listrik dan magnet, baik statis maupun dinamis. Ini menjadi landasan pemahaman mengenai gelombang elektromagnet modern yang salah satu aplikasinya adalah komunikasi jarak jauh tanpa kabel.

Albert Einstein yang menyumbang teori relativitas, memberi landasan pengembangan teori mekanika kuantum. Energi nuklir-baik yang dimanfaatkan jadi bom maupun listrik-yang kini banyak dimanfaatkan itu, berkembang karena adanya mekanika kuantum. Penemuan sinar laserpun, diinspirasikan oleh pemahaman sifat-sifat materi yang diturunkan dari persamaan-persamaan teori kuantum.

Laju modernisasi semakin cepat ketika kelompok peneliti di Bell Laboratories (1947) menemukan semikonduktor yang dilanjutkan dengan pengembangan (integrated circuit) IC. Dengan IC ribuan komponen elektronik seperti dioda dan transistor bisa dipaketkan dalam suatu tempat yang kecil sekali sampai ada yang bisa diselipkan di gigi. Komputer yang tadinya berbobot puluhan ton menjadi sangat ringan hanya beberapa kilogram. IC kecil itu pula kunci pengembangan pesawat telepon, radio, televisi digital, kulkas, mesin ATM, microwave, dan mobil.
Dengan penemuan riset serat optik memungkinkan industri komunikasi yang bernilai miliaran dollar AS semakin berkembang, mempekerjakan jutaan orang, dan memudahkan kehidupan manusia modern karena kendala jarak dan waktu menjadi semakin tidak signifikan.

Teknologi informasi juga berkembang pesat gara-gara para ahli fisika partikel di CERN (1989) menemukan world wide web (www). Maka berkembanglah industri Internet yang luar biasa. Internet menjadi seperti perpustakaan raksasa yang selalu diperbarui dan bisa diakses kapan pun, di mana pun, dan oleh siapa pun.
Di luar industrialisasi, komunikasi, dan energi, temuan fisika juga mewarnai berbagai aspek kehidupan. Sebut saja polimer, material bermolekul panjang yang kini menggantikan baja sebagai kerangka mobil dalam industri otomotif. Polimer jenis lain dimanfaatkan dunia kedokteran sebagai bahan pengganti tulang, katub jantung, maupun kulit buatan.

Fisika pula yang berjasa menemukan material komposit (campuran grafit-epoksi) yang ringan, tidak mudah rusak dan anti-air seperti serat kaca. Raket para petenis dunia banyak terbuat dari bahan ini, selain juga berbagai peralatan musik.

Kini dengan pengembangan nano teknologi, diperoleh bahan-bahan yang anti gores dan memiliki kekuatan ribuan kali , perkakas yang memiliki kekuatan sampai ribuan kali dibandingkan dengan perkakas biasa. Bahkan dengan polesan nano teknologi dapat dihasilkan pakaian yang tidak mudah kotor dan cat yang mudah dibersihkan dari kotoran serta bola tenis yang memiliki kekuatan ribuan kali tanpa mengurangi kelenturannya .
Karena itu, munculnya para pencinta fisika nan cemerlang dari berbagai pelosok Tanah Air, patut disambut gembira. Siapa tahu, di tangan merekalah kemajuan bangsa ini dipertaruhkan.

Tuesday, September 25, 2007

MALAM PERTAMA DENGAN BIDADARI SURGAKU

Hari pernikahanku. Hari yang paling bersejarah dalam hidup. Seharusnya saat itu aku menjadi makhluk yang paling berbahagia. Tapi yang aku rasakan justru rasa haru biru. Betapa tidak. Di hari bersejarah ini tak ada satupun sanak saudara yang menemaniku ke tempat mempelai wanita. Apalagi ibu. Beliau yang paling keras menentang perkawinanku.Masih kuingat betul perkataan ibu tempo hari, "Jadi juga kau nikah sama 'buntelan karung hitam' itu ....?!?" Duh......, hatiku sempat kebat-kebit mendengar ucapan itu. Masa calon istriku disebut 'buntelan karung hitam'.

"Kamu sudah kena pelet barangkali Yanto. Masa suka sih sama gadis hitam, gendut dengan wajah yang sama sekali tak menarik dan cacat kakinya. Lebih tua beberapa tahun lagi dibanding kamu !!" sambung ibu lagi. "Cukup Bu! Cukup! Tak usah ibu menghina sekasar itu. Dia kan ciptaan Allah. Bagaimana jika pencipta-Nya marah sama ibu...?" Kali ini aku terpaksa menimpali ucapan ibu dengan sedikit emosi. Rupanya ibu amat tersinggung mendengar ucapanku. "Oh.... rupanya kau lebih memillih perempuan itu ketimbang keluargamu. baiklah Yanto. Silahkan kau menikah tapi jangan harap kau akan dapatkan seorang dari kami ada di tempatmu saat itu. Dan jangan kau bawa perempuan itu ke rumah ini !!" DEGG !!!!
****

"Yanto.... jangan bengong terus. Sebentar lagi penghulu tiba," teguran Ismail membuyarkan lamunanku. Segera kuucapkan istighfar dalam hati. "Alhamdulillah penghulu sudah tiba. Bersiaplah ...akhi," sekali lagi Ismail memberi semangat padaku.'Aku terima nikahnya, kawinnya Shalihah binti Mahmud almarhum dengan mas kawin seperangkat alat sholat tunai !" Alhamdulillah lancar juga aku mengucapkan aqad nikah.

"Ya Allah hari ini telah Engkau izinkan aku untuk meraih setengah dien. Mudahkanlah aku untuk meraih sebagian yang lain."
****
Dikamar yang amat sederhana. Di atas dipan kayu ini aku tertegun lama. Memandangi istriku yang tengah tertunduk larut dalam dan diam. Setelah sekian lama kami saling diam, akhirnya dengan membaca basmalah dalam hati kuberanikan diri untuk menyapanya.
"Assalamu'alaikum .... permintaan hafalan Qur'annya mau di cek kapan De'...?" tanyaku sambil memandangi wajahnya yang sejak tadi disembunyikan dalam tunduknya. Sebelum menikah, istriku memang pernah meminta malam pertama hingga ke sepuluh agar aku membacakan hafalan Qur'an tiap malam satu juz. Dan permintaan itu telah aku setujui.

"Nanti saja dalam qiyamullail," jawab istriku, masih dalam tunduknya. Wajahnya yang berbalut kerudung putih, ia sembunyikan dalam-dalam. Saat kuangkat dagunya, ia seperti ingin menolak. Namun ketika aku beri isyarat bahwa aku suaminya dan berhak untuk melakukan itu , ia menyerah.

Kini aku tertegun lama. Benar kata ibu ..bahwa wajah istriku 'tidak menarik'. Sekelebat pikiran itu muncul ....dan segera aku mengusirnya. Matanya berkaca-kaca menatap lekat pada bola mataku.

"Bang, sudah saya katakan sejak awal ta'aruf, bahwa fisik saya seperti ini. Kalau Abang kecewa, saya siap dan ikhlas. Namun bila Abang tidak menyesal beristrikan saya, mudah-mudahan Allah memberikan keberkahan yang banyak untuk Abang. Seperti keberkahan yang Allah limpahkan kepada Ayahnya Imam Malik yang ikhlas menerima sesuatu yang tidak ia sukai pada istrinya. Saya ingin mengingatkan Abang akan firman Allah yang dibacakan ibunya Imam Malik pada suaminya pada malam pertama pernikahan mereka," ... Dan bergaullah dengan mereka (istrimu) dengat patut (ahsan). Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjanjikan padanya kebaikan yang banyak." (QS An-Nisa:19)

Mendengar tutur istriku, kupandangi wajahnya yang penuh dengan air mata itu lekat-lekat. Aku teringat kisah suami yang rela menikahi seorang wanita yang memiliki cacat itu. Dari rahim wanita itulah lahir Imam Malik, ulama besar ummat Islam yang namanya abadi dalam sejarah.

"Ya Rabbi aku menikahinya karena Mu. Maka turunkanlah rasa cinta dan kasih sayang milikMu pada hatiku untuknya. Agar aku dapat mencintai dan menyayanginya dengan segenap hati yang ikhlas."Pelan kudekati istriku. Lalu dengan bergetar, kurengkuh tubuhya dalam dekapku. Sementara, istriku menangis tergugu dalam wajah yang masih menyisakan segumpal ragu.

"Jangan memaksakan diri untuk ikhlas menerima saya, Bang. Sungguh... saya siap menerima keputusan apapun yang terburuk," ucapnya lagi."Tidak...De'. Sungguh sejak awal niat Abang menikahimu karena Allah. Sudah teramat bulat niat itu. Hingga Abang tidak menghiraukan ketika seluruh keluarga memboikot untuk tak datang tadi pagi," paparku sambil menggenggam erat tangannya.
****
Malam telah naik ke puncaknya pelan-pelan. Dalam lengangnya bait-bait do'a kubentangkan pada Nya."Robbi, tak dapat kupungkiri bahwa kecantikan wanita dapat mendatangkan cinta buat laki-laki. Namun telah kutepis memilih istri karena rupa yang cantik karena aku ingin mendapatkan cinta-Mu. Robbi saksikanlah malam ini akan kubuktikan bahwa cinta sejatiku hanya akan kupasrahkan pada-Mu. Karena itu, pertemukanlah aku dengan-Mu dalam Jannah-Mu !"
Aku beringsut menuju pembaringan yang amat sederhana itu. Lalu kutatap raut wajah istriku denan segenap hati yang ikhlas. Ah, .. sekarang aku benar-benar mencintainya. Kenapa tidak? Bukankah ia wanita sholihah sejati. Ia senantiasa menegakkan malam-malamnya dengan munajat panjang pada-Nya. Ia senantiasa menjaga hafalan KitabNya. Dan senantiasa melaksanakan shoum sunnah Rasul Nya. "...dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah. Mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya pada Allah ..." (QS. al-Baqarah:165)

Dikutip dari : Majalah Ishlah no 37/tahun III 1995

Sunday, September 23, 2007

KISAH FISIKAWAN ASIA : Tsung Dao Lee

TAHUN 1957, untuk pertama kalinya Cina menempatkan warganya dalam jajaran penerima hadiah Nobel Fisika. Tidak hanya satu melainkan dua orang sekaligus. Salah satu dari mereka tercatat hingga saat ini sebagai orang Asia termuda yang menerima penghargaan prestisius itu, ia adalah Tsung Dao Lee.

Anak ketiga dari enam bersaudara ini lahir di Shanghai, Cina, pada 24 November 1926 dari pasangan Tsing Kong Lee seorang pebisnis dan Ming Chang Chang. Lee mendapatkan pendidikan menengahnya di sekolah menengah Kiangsi, Kanchow, dan lulus tahun 1943. Ia kemudian masuk Universitas Nasional Chekiang di Provinsi Kweichow.

Ketika Jepang menginvansi Cina, aktivitas pendidikan Lee terpaksa pindah ke Kunming, Yunnan. Di sinilah ia kemudian masuk National Southwest Associated University dan bertemu Chen Ning Yang. Keduanya kelak menjadi pasangan fisikawan yang sangat kompak dan berhasil memadukan talenta masing-masing sehingga membuahkan Nobel atas kontribusi penting mereka dalam bidang partikel elementer.

Semasa kuliah, Lee sudah memperlihatkan potensi dirinya sebagai mahasiswa yang cemerlang, Namun, Lee sadar otak brilyan saja tidak cukup. Ibarat hanya merupakan bahan baku, ia harus mengolahnya dengan kerja keras untuk meraih puncak kesuksesan. Karena itulah, kabarnya pria berwajah kekanak-kanakan ini hampir tidak punya waktu untuk bermalas-malasan. Ia pernah mengatakan bahwa baginya berpikir adalah proses yang berkesinambungan.

Pada tahun 1946, Lee menerima beasiswa dari Pemerintah Cina yang memungkinkannya untuk belajar di Universitas Chicago. Gelar PhD ia peroleh dari sana pada usia 24 tahun setelah menulis tesis berjudul Kandungan Hidrogen pada Bintang Kerdil Putih (Hydrogen Content of White Dwarf Stars). Setelah itu, Lee berkarier sebagai peneliti dan dosen di Universitas California, Berkeley, dan dari tahun 1951 hingga tahun 1953 dia bergabung dengan institut pendidikan lanjut (Institute of Advanced Study) di Princeton. Hasil kerja kerasnya dalam memecahkan berbagai persoalan sulit di bidang mekanika statistik dan fisika nuklir membuat popularitas Lee sebagai fisikawan berkualifikasi internasional melesat dengan cepat.

Direktur institut tersebut, J Robert Oppenheimener menyatakan kesannya terhadap Lee, "Ia adalah fisikawan teoretis paling brilyan yang kami kenal. Pekerjaannya mencerminkan kemampuannya yang luar biasa dan pribadinya yang segar, fleksibel, dan penuh gaya." Lee bergabung dengan Universitas Columbia tahun 1953 dan pada usia 29 tahun telah menjadi profesor penuh termuda di sana. Meskipun terpisah institusi, kerja samanya dengan Yang tetap dilanjutkan dengan kunjungan dan telepon. Pada tahun 1956 Lee dan Yang mengemukan bahwa paritas tidak kekal dalam proses elektrolemah (electroweak), artinya jika suatu sistem dicerminkan kiri menjadi kanan, atas menjadi bawah, depan menjadi belakang, hasilnya adalah berupa suatu sistem baru yang berbeda dengan sistem semula. Setelah pembuktian secara eksperimen oleh fisikawan wanita Wu Chien Hsiung dari Universitas Columbia, hasil penelitian Lee dan Yang membuahkan Nobel fisika untuk mereka.

Seperti telah disebutkan sebelumnya, Lee masih berusia muda saat itu, baru 31 tahun, sehingga ia menjadi penerima Nobel kedua termuda di dunia setelah Sir Lawrence Bragg.
Topik riset lain yang digandrungi Lee adalah teori medan, astrofisika, turbulensi, dan superkonduktivitas suhu tinggi. Bersama dengan Dr Yang, Lee juga aktif menulis artikel di jurnal fisika internasional, The Physical Review. Beberapa penghargaan yang diterimanya antara lain Albert Einstein Commemorative Award dalam bidang sains dari Yeshiva University, New York (1957) dan The Science Award of the Newspaper Guild of New York. Ia juga menjadi anggota kehormatan American Physical Society dan The Academia Sinica. Tahun 1958, ia pun dianugerahi gelar DSc dari Princeton University.

Dalam bidang pendidikan, Lee dikenal sebagai ilmuwan yang cukup peduli. Lee pernah bergabung dengan Weisskof tahun 1977 untuk memprotes kebijakan politik terhadap perkembangan sains yang merugikan di Argentina. Lee juga mempunyai ide cemerlang untuk mengundang ribuan mahasiswa terbaik Cina belajar di berbagai universitas di Amerika Serikat melalui program CUSPEA (China-US Physics Examination and Application 1980-1990). Usahanya itu telah membuahkan hasil yang luar biasa, kini banyak sekali kontribusi penting dalam fisika dihasilkan oleh para alumni CUSPEA ini.

Lee mempunyai hobi senang bermain dengan kedua anaknya dan membaca buku detektif.

Sumber : Yohanes Surya